Apa yang dimaksud dengan terapi okupasi?
Terapi okupasi atau OT, dapat membantu berbagai kalangan usia untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari mereka yang berfokus pada membantu anak-anak yang berkebutuhan khusus untuk meningkatkan keterampilan kognitif, fisik, sensorik, dan motorik mereka dalam meningkatkan rasa percaya diri.Terapi okupasi tidak terbatas hanya untuk orang dewasa saja, tetapi juga bermanfaat bagi anak-anak, yang pekerjaan utamanya adalah bermain dan belajar. Anak dengan gangguan spektrum autisme bisa menjalani terapi okupasi agar mereka dapat bermain, bersekolah, dan melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri.
Manfaat dan tujuan dari terapi okupasi pada anak
Tujuan dari terapi okupasi bagi anak dengan gangguan spektrum autisme adalah untuk memperbaiki kualitas hidupnya, baik di rumah maupun di sekolah. Beberapa kemampuan yang ingin dicapai melalui terapi okupasi, yaitu:
- Merawat diri sendiri, seperti toilet training, memakai baju, menggosok gigi, menyisir rambut.
- Kemampuan motorik halus, seperti kemampuan memegang pensil untuk menulis
- Kemampuan motorik kasar, seperti berjalan, menaiki tangga, atau naik sepeda
- Kemampuan persepsi, seperti membedakan warna, bentuk, dan ukuran besar-kecil
- Kepekaan terhadap tubuh sendiri dan hubungan antar anggota tubuh yang satu dengan yang lain. Misalnya, rambut menempel pada kepala atau lengan ada di samping badan bagian atas.
- Kemampuan visual untuk membaca dan menulis
- Kemampuan untuk bermain, beradaptasi, menyelesaikan masalah, berkomunikasi
- Kemampuan bersosialisasi
Walaupun tampak sepele, kemampuan-kemampuan tersebut akan sangat bermanfaat bagi anak dengan gangguan spektrum autisme karena bisa membantu mereka untuk membangun hubungan dengan orang lain, melatih konsentrasi, mengungkapkan perasaan dengan cara yang lebih pantas, bermain dengan teman sebaya, serta mengontrol diri sendiri.
Sumber : https://www.sehatqu.com